Jumat, 16 Maret 2012

Profil Members of SHINee


INI profil  member SHINee

Cekidott.

SHINee



SHINee (baca: shiny) adalah boyband terkenal asal korea yang beraliran R&B kontemporer. Dibentuk SM Entertainment pada tahun 2008, Shinee terdiri dari Onew, Jonghyun, Key, Minho, dan Taemin. Penampilan pertama mereka pada 25 Mei 2008 dalam acara Popular Songs di SBS. Mereka membawakan singel promosi, "Noona Neomu Yeppeo (Replay)" ("누난 너무 예뻐 (Replay)"). Nama SHINee merupakan kombinasi dari shine dan ee yang berarti "menerima cahaya" atau "menerima perhatian."

SHINee memiliki acara realitas sendiri yang diproduksi berdasarkan tema lagu "Noona Neomu Yeppeo (Replay)". Mereka juga populer di kalangan generasi muda dengan gaya berbusana mereka. Kostum yang dikenakan Shinee dirancang desainer Ha Sang Baek (하상백). Sepatu kets hingga mata kaki, jins ketat, dan baju hangat berwarna-warni. Kalangan pelajar meniru gaya berpakaian Shinee yang disebut media massa sebagai "tren Shinee". Shinee sering dipakai untuk mengiklankan berbagai produk, termasuk produk busana Smart, kosmetik Nana's B, Reebok, dan ayam goreng cepat saji Mexicana.

AWAL terbentuknya SHINee

Pada awal tahun 2008, terdegar desas desus di dunia penyuka Kpop mengenai SM Entertainment yang akan mengeluarkan boyband terbaru mereka . SM Entertainment sebelumnya sudah sukses dengan boyband seperti Super Junior , DBSK dan juga girlband SNSD yang debut setahun sebelumnya. Para fans dari SM Entertainment pun mengumumkan nama boyband yang akan mereka debutka ini , SHINee.

Minggu, 11 Maret 2012

Secret


Secrets


Nenek tua itu duduk di kursi goyang berwana coklat kesayangannya. Membuka Diary kumal bersampul biru kusam yang selalu dibacanya setiap tanggal 11 Februari, jari-jari keriputnya membuka lembar demi lembar kertas dengan sedikit gemetar membaca perlahan dalam hati kata-kata di dalam diary itu yang sudah lama dihapalnya

1 Agustus

Kemarin aku menginap di rumah sahabatku Alfi, di ranjang besarnya yang berwarna pink cerah itu kami mengobrol sampai malam

“ Friend know how to keep secret” ujarnya kepadaku, kebiasaan kami sejak kelas lima SD, sampai kelas tiga SMP ini adalah bertukar rahasia ketika jam menunjukan pukul dua belas pada waktu acara menginap
“ Ayo Syfa giliranmu yang pertama”
Aku duduk tegak di tempat tidur“ Ehem”Aku membersihkan tenggorokanku, menguatkan diri untuk membuka rahasia yang selama ini aku pendam ke Alfi
“ Ja..jangan marah ya Alfi, sebenarnya aku suka sama mantan pacarmu Dion bahkan semenjak sebelum kalian pacaran, setelah kalian putus pun aku berharap Dion bisa suka sama aku, tapi ternyata dia malah pacaran dengan gadis lain” ujarku menatap lurus-lurus wajah Alfi yang berbaring di sampingku, ia tercengang, mulutnya setengah terbuka
“ Astaga! Dulu aku pernah tanya apa kamu suka sama Dion kan? Ternyata waktu itu kamu berbohong ya?”
Aku menganguk pasrah, Alfi bangkit, dan mengguncang bahuku “ Tapi kali ini kamu tidak suka dengan Jodi kan?”
Aku menggeleng cepat “ Aku tidak suka sama Jodi kok, sumpah!”
Alfi mengikik “ Ekspresi wajahmu lucu sekali kalau gugup” ujarnya di sela-sela tawanya, kami pun lalu tertawa pelan sambil menutup mulut, takut orang-orang rumah Alfi terganggu oleh suara kami
“ Sekarang rahasiamu dong” tagihku pada Alfi yang langsung berdiri, merentangkan tangannya dan berjalan menghampiri poster besar Peter Pan yang ada di depan tempat tidur
“ Bring me Peter Pan, bring me to the neverland” ujarnya
“ Apa maksudnya tuh?” tanyaku tidak mengerti

Sabtu, 10 Maret 2012

REPOST - Satu Jam Saja




**

(Ify P.O.V)

Dia. Dia alasanku bertahan sampai sekarang. Dia yang selalu ada untukku. Kapan saja, dimana saja. Mario Stevano Aditya Haling. Nama yang sejak kecil telah membiusku untuk selalu bersamanya.

Dia sahabatku dari TK waktu itu.

-flash back on-

Aku tengah menangis. Lolipopku satu-satunya di rebut paksa oleh Cakka, salah satu murid bandel di TK ku. Lalu tiba-tiba seseorang menepuk bahuku.

“kamu kenapa?” tanyanya.

Aku mendongak, “lolipopku di ambil cakka,” ujarku sambil terisak.

Dia mengacak-acak rambutku pelan, “masa gitu aja nangis sih? Jangan nangis dong!” Dia meringis lalu merogoh sesuatu dari sakunya, “nih, lolipopku. Buat kamu aja, biar kamu gak nangis lagi,”

Mataku langsung berbinar, “hah? Beneran?”

Dia mengangguk.

“Makasih ya….” Aku terhenti. Aku belum tau namanya.

Dia tersenyum dan mengusap air mataku yang menggenang, “nama aku Mario. Panggil Rio aja, ya,. Mulai hari ini kita temen ya?”

Aku mengangguk, “Aku Ify,”

-flash back off-


Mulai kejadian itu, dia selalu melindungiku dari Cakka. Dia selalu ada untukku. Masuk SD, Kami sekelas. Dan dia lah satu-satunya temanku saat itu.

Sekitar kelas 2, aku memiliki teman baru. Namanya Shilla. Dia sangat cantik dan punya banyak teman. Aku senang sekali berteman dengannya. Shilla juga dekat dengan Rio. Sampai suatu saat….


-flash back on-

“shilla suka sama Rio nih Fy,” curhat Shilla padaku.


Kamis, 08 Maret 2012

REPOST - Semi untuk Mama


Syukurku tersembah hanya untukMu Tuhanku
Sayangku berkali-kali bergelut pada satu wanita ciptaanMu
Wanita cantik seperti perempuan suci dari surgaMu
Wanita yang selamanya tetap kucinta
Aku sayang mama…
***

Fajar kembali membuka hari, langit yang berkelabu menghiasi jendela kamarku yang sengaja aku buka. Masih subuh.

Perlahan kakiku menapaki lantai keramik rumahku. Ruang tengah masih gelap. Kudengar suara kucuran air dari kamar mandi. Aku mendekat perlahan.

Mama. Tangannya dengan syahdu membasuh wajahnya. Wajah dengan pancaran tulusnya. Aku takzim memerhatikan beliau membasuh lengannya bergantian. Sampai pada akhir kakinya dibasahi lalu diusap dengan basuhan air yang turun bersorak dari kran.

Aku mendekat, mama mengangkat kedua tangannya. Mulutnya bergumam kecil. Lalu kedua tangannya tadi mengusap wajah cantiknya.

“Ai? Kau kah itu?” aku tersenyum.

REPOST - Satu Jam Saja




**

(Ify P.O.V)

Dia. Dia alasanku bertahan sampai sekarang. Dia yang selalu ada untukku. Kapan saja, dimana saja. Mario Stevano Aditya Haling. Nama yang sejak kecil telah membiusku untuk selalu bersamanya.

Dia sahabatku dari TK waktu itu.

-flash back on-

Aku tengah menangis. Lolipopku satu-satunya di rebut paksa oleh Cakka, salah satu murid bandel di TK ku. Lalu tiba-tiba seseorang menepuk bahuku.

“kamu kenapa?” tanyanya.

Aku mendongak, “lolipopku di ambil cakka,” ujarku sambil terisak.

Dia mengacak-acak rambutku pelan, “masa gitu aja nangis sih? Jangan nangis dong!” Dia meringis lalu merogoh sesuatu dari sakunya, “nih, lolipopku. Buat kamu aja, biar kamu gak nangis lagi,”

Mataku langsung berbinar, “hah? Beneran?”

Dia mengangguk.

“Makasih ya….” Aku terhenti. Aku belum tau namanya.

Dia tersenyum dan mengusap air mataku yang menggenang, “nama aku Mario. Panggil Rio aja, ya,. Mulai hari ini kita temen ya?”

Aku mengangguk, “Aku Ify,”

REPOST - Merpati yang Tak Sempurna


===============

Terkadang hidup mengisahkan banyak permasalahan. Membuat eluhan demi eluhan timbul karenanya. Tapi percayalah, itu semua hanya suatu ujian. Ujian untuk membuatmu, menjadi lebih dewasa.

*

Kisah sederhana, bukan kisah Cinderella, Puteri salju, apalagi Puteri yang tertukar.

*

9 tahun silam…

Bocah kecil itu beringsut dari tempatnya berpijak, sambil menyeka aliran bening yang membasahi lekuk wajah mungilnya. Bibirnya mengerucut. Lalu memandangi boneka beruang hitam putih yang sejak tadi ia pegang erat.

“Ayyan jahat, Ay bohong. Kata Ay, boneka ini dikirim bunda buat Ami. Tapi mana bunda sekarang ini? Ami sakit, bunda..”

Gadis kecil itu bergumam sambil sesekali menyusupi beberapa helai rambutnya yang dibiarkan terurai berantakan di sekitar pelipisnya.

“Ami… Ayy ngga bohong, ini dari bunda. Bunda bilang sama Ayy, kalo Ayy harus jagain Ami sampai bunda datang. Ami percaya, ya?”
Bocah lelaki yang memakai kaos cubitus berwarna orange itu terus berusaha meyakini gadis itu, bibirnya yang mungil dan berwarna kemerahan terus menyunggingkan senyum manisnya. Gadis itu menatap si lelaki dengan lekat. “Ayy ngga bohong, kan?”

Bocah itu menyeka pipi si gadis dengan kedua tangan mungilnya.
“Ami jangan nangis, Ayy ngga bohong, kok.”

“Janji ya? Bunda bakal datang buat nemuin Ami?”

REPOST - Seputih Abu-Abu


Desah nafas memburu. Aliran darah turut berpacu. Ikut menjemput bersama sang waktu. Yang jauh terkubur bersama sang waktu. Kisah Putih dan Abu-abu…

Aku mengedarkan pandangan ke setiap sudut ruangan ini. Membiarkan ingatanku larut bersama udara yang menjemput kenangan masa lalu. Secuil kisah yang bahkan sudah rapuh tertimbun oleh waktu. Helaan nafasku pun sudah ragu untuk mengenali memori kala itu. Sebegitu jenuhkah otakku karena terus dijejali dengan ingatan tentang rasa itu? Pandanganku membeku, tatkala mataku berhenti pada satu titik. Objek itu seakan menahan kedua indra penglihatanku untuk tidak lepas dari sana. Dia… bersama dua orang temannya baru saja melangkah memasuki pintu. Gelak tawa selalu menyertainya sampai ia dan kedua temannya mendudukan diri di bangku yang telah tersedia. Seakan kebahagiaan takkan pernah menjauh darinya…

***
Putih dan Abu-abu. Dua perbedaan yang bukan tak mungkin untuk bisa disatukan. Pada kenyataannya. Pun kisah indah selalu berawal darinya. Dimasa putih abu-abu.

Lagi-lagi aku hampir tergelincir. Pematang sawah yang sedang kutapaki ini selalu saja membuatku kesal. Lebarnya yang tidak lebih dari penggaris 30 cm ini tak berniat mengasihaniku sedikit, dengan cara melebarkan pematangnya sebesar bandara mungkin? Itu gila, batinku menampik. Argh sial! Kenapa pula penutupan MOS dengan cara kemping di tempat seperti ini sih? Dan kenapa harus AKU yang ditunjuk oleh kakak-senior-sialan itu untuk membawa barang bawaannya? Belum lagi perlengkapan kelompok yang harus jadi tanggung jawab tiap anggota. Dan…

BRUKK … !!


REPOST - Kereta Desember


Kereta akan terus melaju. Melaju sampai tujuannya.Tapi tidak untuk kisahku. Sebuah kisah yang berhenti di tengah jalan. Kisah nan terus membayangiku. Membuatku selalu meningkalkan goresan di hati.Dua sisi yang berbeda.Yang kudapatkan sekarang. Pahit yang kurasa setelah rasa manis kunikmati.
***

Aku duduk disebuah kereta dengan mesin yang menderu-deru memekakkan telinga. Perumahan dari sela-sela kaca seperti sengaja bergerak menjauhiku yang tengah memandanginya. Hembusan angin menyentuh ilalang sehingga membuatnya menarik ke kanan dan ke kiri beriringan sayangnya pemandangan alam itu hanya sebentar dapat kunikmati karena kereta ini terus berlari terbirit-birit.

Aku akan pergi menuju SMA Tunas Harapan untuk menghadiri acara reuni yang rutin diadakan lima tahun sekali. Selain acara reuni inti dari acara itu adalah untuk pemilihan ketua Osis terbaik selama lima tahun belakangan ini. Aku telah meninggalan sekolah itu dua tahun yang lalu. Dua tahun meninggalkan sekolah itu rindu rasanya. Bosan hanya termenung saja di dalam kereta kubuka ritsleting tasku nan bernuansa putih dengan motif polkadot berwarna biru lembut yang sedari tadi terselempang manis dibahu kananku. Jemariku kini meraih benda mungil yang digunakan sebagai alat komunikasi.

Jemariku telah meninggalkan sidik-sidik jari pada tombol-tombol yang berada di ponsel itu. Aku tau mereka talah lelah meninggalkan sidik jari disana hingga kuputuskan untuk mendengar Mp3.

Tak ada lagu yang terasa cocok di telingaku. Jempolku selalu saja menekan tombol next berharap bisa mendapatkan lagu yang cocok dengan suasana hatiku saat ini. Kini lagu Mother Seamo mengalun di telingaku dengan musik yang bersemangat, dan aku suka itu.

REPOST - Bad Valentine


     Bad Valentine


Oleh : Indah Rahmawati

             “Ketika aku masuk kedalam hidupmu. Ketika sebuah rasa merasuk kedalam titik kelemahanku. Kau mengucap akan kasih seribu harapan untukku. Semua hilang seakan mati meregang kalbu”

http://photos-h.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/309195_2214850653190_1305276284_32488602_539961497_a.jpg

            Aku tersudut dipojok kamar, dengan gaun merahku. Aku melihat sosoknya tak seperti dulu. Ya, dulu saat pertama aku mengenalnya. Mata nutbrownnya yang dingin, yang selalu kukagumi keindahannya. Sekarang menjadi mata yang merampas akan dendam yang harus ia balas sendiri atas kehancuran yang aku tak tau asal mulanya.
            Tangannya berbalut cairan merah dengan tetesannya yang kontras dari ubin kamarku. Keringat dingin membasahi dahiku. Pecahan vase bunga dengan darah diujungnya, pertanda akan kemarahannya yang siap menghujam dendam terakhirnya sekaligus cinta pertama untukku…
….
             Aku berlari melintasi gerbang sekolah. Hari ini jadwal biologi pertama tak boleh kulewatkan.  Nafasku memacu seraya mataku awas akan penjaga sekolah.
“Kau terlambat nona,”  ucap seseorang dari belakang.
Aku meringis. Lalu membalikkan badan.
“Maafkan aku, ijinkan aku menuju kelas pak,” ucapku.
“Hm, ada baiknya kau ikut aku kekantor,” ucapnya. Dia menatapku, sorot matanya menandakan “Jangan berlari, kau akan dapat masalah jika melakukannya.”
Kami melintasi koridor sekolah. Suara sepatu kulitku berdetak diubin koridor, seakan berkata “Hai Kimmy, ulanganmu kosong hari ini.” Sial.
Akhirnya kami sampai diruangan Bu Reyna, wali kelasku. Penjaga sekolah itu menyuruhku masuk. Namun aku enggan melakukannya.
“Masuklah Kim,” ucap Bu Reyna.
“Baiklah”
“Kenapa akhir-akhir ini kau sering terlambat Kim?”
“Maafkan aku. Hm, aku mengalami insomnia dan tidur saat pagi menjelang,” tukasku.
“Baiklah, mungkin ini masih bisa ditoleransi. Tapi jika kau terlambat lagi besok, lihatlah surat kuning untuk orang tuamu”
“Baiklah bu, terimakasih.”
Segera aku beranjak dari tempat itu. Aku melintasi koridor sekolah kembali, kulihat seseorang duduk dibangku taman disamping perpustakaan. Dia terlihat kebingungan dan memutuskan untuk duduk sebelum ia berdiri dan berjalan kembali. Tak ada tujuan yang jelas. Sepertinya dia murid baru. Aku mulai mendekatinya.
“Hai, apa kau butuh bantuan?” tanyaku.

REPOST Aku dan Hujan Bulan Juni -Emeur-


Tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan juni.
Dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu.

Tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan juni.
Dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu.

Tak ada yang lebih arif dari hujan bulan juni.
Dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu.

~Sapardi Djoko Damono~

*

Kala waktu enggan menanti, aku akan tetap ada di sini.
Kala masa tak dapat lagi teraba, aku takkan beranjak ke mana-mana.
Kala cinta tak kasatmata, aku akan mencoba menguraikannya.
Kala kisah ini harus berakhir, hanya kenangan yang dapat ku ukir.

*

Hari ini, hari perdana di bulan juli. Hari eksekusi antara hidup dan mati.

Ah. Berat rasanya meninggalkan bulan juni. Bagiku, juni bukan hanya sekedar bulan. Tapi lebih dari itu. Aku sangat mencintai bulan juni. Mencintai segalanya tentang bulan juni. Hujan bulan juni. Mentari bulan juni. Purnama bulan juni. Gerhana bulan juni. Gugus bintang bulan juni. Pelangi bulan juni. Langit bulan juni. Dan tentunya kamu, Pangeran Bulan Juni.

Pangeran Bulan Juni. Ya, aku fikir julukan itu layak disematkan padamu. Bagaimana tidak? Kau lahir di bulan juni. Kau masuk sekolah ini di bulan juni. Kau berhasil membawa tim sepakbola sekolah ini di bulan juni. Catatan gemilangmu selalu tertoreh di bulan juni. Dan di bulan juni pula, kisah itu bermulai. Sebuah kisah yang tak pernah tersentuh. Bukan kisah tentangku atau tentangmu. Tapi kisah tentang kita. Aku, kamu dan hujan bulan juni.

*

Hujan selalu melaksanakan tugasnya dengan baik. Tugas untuk menyelipkan sebuah asa di dalam jiwa. Asa berisikan mimpi-mimpi yang selalu siap teronggok mati kapan saja dan mimpi-mimpi yang kuat dan takkan menyerah walau badai menerjang.

Rabu, 07 Maret 2012

Ciri Ciri Orang Naksir by Raditya Dika

Hari gini, Lo - Lo pada belum tau Raditya Dika ?
Oh no men :p



Salah satu buku Raditya Dika ayng terbaru adalah Manusia Setengah Melon Salmon. :D


Kali ini gue berbagi Ciri Ciri orang Naksir di sekolah dari Tweetnya Raditya Dika